Misteri Ayam Cemani



Warna hitam legam menyelimuti seluruh bab badan ayam ini, mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga mulut, bulu, lubang dubur, kaki, dan cakar. Ayam ini dikenal dengan nama ayam cemani.

Warna hitam legam pada ayam cemani memang menghadirkan kesan mistis dan misterius. Konon, ayam cemani ini justru sering dicari oleh orang-orang tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu. Menurut keterangan yang dihimpun Espos dari banyak sekali sumber, konon ayam cemani tepat mempunyai persentase warna hitam 100 persen hingga warna darah, daging dan tulang, namun hingga kini ini memang belum adanya cemani dengan warna hitam 100 persen. Selama warna hitam yang menyelimuti badan luar, pengecap dan rongga mulut, maka ayam ini dikatakan ayam cemani murni.
Sosok ayam cemani memang menyerupai dengan ayam Kedu hitam. Ukuran tubuhnya sedikit lebih besar dibandingkan ayam kampung. Ayam cemani jantan dewasa, pada waktu bangkit normal mencapai tinggi sekitar 60cm dengan lingkar dada mencapai 34cm dan panjang sayap 25cm. Sedangkan ayam cemani betina remaja lebih pendek dengan tinggi 50cm, lingkar dada 27cm dan panjang sayap 21cm.
Keberadaan ayam cemani ditinjau dari aspek sumber daya plasma nutfah, merupakan suatu laba dengan bertambahnya satu lagi ayam lokal khas. Keuntungan lain yang sanggup diperoleh dari ayam cemani ini yakni penampilannya yang unik dengan warnanya yang hitam legam tersebut, menciptakan ayam ini mempunyai potensi cukup tinggi bila dijadikan sebagai salah satu jenis ayam hias untuk kesenangan menyerupai halnya ayam kate, ayam bekisar atau ayam kapas.
Harga jual ayam cemani pun relatif tinggi. Ayam cemani yang gres berumur 1,5 bulan, dijual dengan harga berkisar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per ekor. Sedangkan ayam cemani remaja dijual dengan harga Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per ekor. Namun kalau ayam Cemani yang dipelihara untuk tujuan produksi daging, diperkirakan tidak akan berhasil alasannya yakni banyak konsumen tidak menyukai daging berwarna hitam.
Cara perbanyakan
Seorang pehobi ayam asal Bekonang, Sukoharjo, Bambang Subagyo mengungkapkan tertarik memelihara ayam cemani karena warna hitam legam yang ada di seluruh bab badan ayam tersebut. รข€Kesan warna hitamnya misterius. Apalagi intinya aku memang suka memelihara hewan-hewan unik yang jarang dipelihara orang, menyerupai ayam cemani ini,ujar Bambang ketika ditemui Espos di rumahnya, belum usang ini.
Bambang menyebutkan jenis pakan yang biasa diberikan untuk sepasang ayam cemani miliknya berupa pakan jadi komersial untuk jenis ayam ras tipe petelur. Selain itu pakan tersebut ia campur dengan banyak sekali materi pakan lain menyerupai dedak padi, jagung giling, menir, gabah dan sebagainya, yang diadaptasi dengan ketersediaan bahan.
Agar bulu-bulu hitamnya terlihat lebih mengilap, sesekali ayam cemani ini aku mandikan,kata Bambang.
Sementara itu, seorang peternak ayam cemani asal Banyurejo, Rembun, Nagasari, Boyolali, Lagiyanto menyebutkan jumlah ayam cemani yang mungkin dipelihara oleh setiap anggota masyarakat yang gemar akan ayam cemani ini biasanya tidak lebih dari sepuluh ekor.
Namun kemungkinan sanggup saja ayam ini dipelihara dalam populasi yang besar dalam suatu peternakan besar dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Pasalnya hasil beternak ayam cemani ini memang cukup menguntungkan,kata Lagiyanto.
Lagiyanto menjelaskan ayam cemani sanggup diperbanyak dengan mengawinkan sesama ayam cemani yang akan menghasilkan bawah umur berwarna hitam legam dan berwarna tidak hitam legam.
Ayam cemani, lanjut dia, termasuk salah satu jenis ayam lokal yang memproduksi telur lebih tinggi dari ayam kampung biasa. Untuk memperbanyak, ayam cemani dikawinkan dengan sesama ayam cemani secara alami dengan perbandingan maksimal satu ayam cemani jantan dengan lima ayam cemani betina, yang kemudian ditetaskan sendiri oleh induknya, alasannya yakni ayam ini masih mempunyai sifat mengeram dan mengasuh anaknya. Ayam cemani betina akan menghasilkan hingga 18 butir pada masa bertelur. Setelah itu, ia akan berhenti bertelur untuk mengerami telur-telurnya tersebut. Telur akan menetas pada umur rata-rata 21 hari, terang Lagiyanto.
Namun bila pemilik ayam memang menginginkan induk ayam bertelur kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama, Lagiyanto menyarankan untuk segera memindahkan telur-telur tersebut ke dalam mesin tetas. Dengan demikian, lanjut dia, dalam waktu kira-kira satu pekan sesudah bertelur, induk ayam cemani akan kembali berahi dan bertelur lagi sesudah dua pekan kemudian.

MISTIK : Keberadaan ayam cemani sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistik. Karena sebagian masyarakat memakai ayam berbulu serba hitam ini sebagai salah satu syarat pengobatan yang memakai jasa paranormal.

0 Response to "Misteri Ayam Cemani"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel